Sultraonline, JAKARTA – Pandemi virus corona berdampak luas di sejumlah sektor. Beberapa negara bahkan telah mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.
Baru-baru ini, 10 negara di dunia dilaporkan telah memasuki jurang resesi. Sejauh ini, penyebaran virus yang pertama kali diketahui di Wuhan, China tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Melansir data real time Worldometers, jumlah kasus virus corona secara global mencapai 21.051.739 (21 juta) kasus hingga Jumat (14/8/2020).
Adapun jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 752.378 orang dan pasien yang dikabarkan sembuh ada 13.893.923.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tak ada bukti penyebaran virus corona melalui makanan maupun kemasan makanan.
Orang tidak boleh takut akan makanan, atau pengemasan atau pemrosesan makanan atau pengiriman makanan.
‘’ Tidak ada bukti bahwa makanan atau rantai makanan ikut serta dalam penularan virus ini. Dan orang harus merasa nyaman dan aman,” kata kepala program kedaruratan WHO Mike Ryan.
Komentar tersebut dikatakan, setelah dua kota di China menemukan jejak virus corona dalam makanan impor dari Brasil dan Ekuador yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pengiriman makanan bisa terkontaminasi dan dapat menyebabkan wabah baru.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak:
- Amerika Serikat, 5.410.938 kasus, 170.269 meninggal dunia, dan 2.832.524 sembuh.
- Brasil, 3.224.876 kasus, 105.463 meninggal dunia, dan 2.356.640 sembuh.
- India, 2.459.613 kasus, 48.144 meninggal dunia, dan 1.750.636 sembuh.
- Rusia, 907.758 kasus, 15.384 meninggal dunia, dan 716.396 sembuh.
- Afrika Selatan, 572.865 kasus, 11.270 meninggal dunia, dan 437.617 sembuh.
- Peru 498.555 kasus, 21.713 meninggal dunia, dan 341.938 sembuh.
- Meksiko 498.380 kasus, 54.666 meninggal dunia, dan 336.635 sembuh.
- Kolumbia 433.805 kasus, 14.145 meninggal dunia, dan 250.494 sembuh.
- Cile 380.034 kasus, 10.299 meninggal dunia, dan 353.131 sembuh.
- Spanyol 379.799 kasus, 28.605 meninggal dunia.
(Red/Dem/Kompas.com)
Discussion about this post